Selasa, 30 Oktober 2012


Hati kami

Ya Allah maha Agung  yang maha mengetahui segala isi hati manusia, lengkapilah hati kami dengan hati yang mapan, hiasi lah hati kami dari baiknya seorang wanita sholehah .

Ya Allah begitu baiknya engkau kepada kami yang selalu membalas kebaikan mu dengan keburukan. Engkau dzat yang maha adil seadil-adilnya, sebaik-baiknya pelindung dan penolong bagi setiap umatnya. Nikmat mana yang telah kau dustai untuk kami yang selalu mengeluh dengan kekurangan yang menghantui kami . maaf kan lah kami sayangilah kami lindungilah kami dari sifat haus akan duniawi, tolongilah kami dari sifat khufur nikmat . dan jadikan lah kami sebagai manusia mu yang tergolong beriman kepadamu :)



KARANGAN SEMI ILMIAH

adalah karangan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan. Penulisannyapun tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah. Penulisan yang baik dan benar, ditulis dengan bahasa konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya tekhnis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan benar atau tidaknya atau sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi Jenis karangansemi ilmiah memang masih banyak digunakan misal dalam opini, editorial, resensi, anekdot, hikayat, dan karakteristiknya berada diantara ilmiah.

Ciri-ciri
- Emotif : kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari              keuntungan dan sedikit informasi.
- Persuasif: penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative.
- Deskriptif : pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.
- Kritik tanpa dukungan bukti.

Contoh
Manga, merupakan sebutan untuk komik di Jepang. Tidak ada yang tahu secara pasti kapan komik masuk pertama kali ke Jepang, tetapi pada mulanya komik Jepang adalah peniruan dari film animasi Walt Disney oleh Ozamu Tezuka (1928-1989) dan merupakan cikal bakal dari komik Jepang modern. Beliau mengekspresikan gerakan film-film animasi Walt Disney ke dalam komik Jepang. Karya-karya beliau setelah akhir perang dunia II membuka era baru untuk komik Jepang.

Sumber sumber :
www.google.com

Selasa, 23 Oktober 2012


Pengertian karangan – karangan ilmiah

Karangan adalah suatu karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi .
Karangan dibagi menjadi 3 bagian :
·         Karangan ilmiah
·         Karangan semi ilmiah
·         Karangan non ilmiah
Sebelumnya saya akan menjelaskan sebagian dari salah satu jenis karangan yaitu karangan ilmiah .

Karangan ilmiah
Karangan Ilmiah adalah karangan yang dibuat berdasarkan cara yang sistematis dan memiliki ciri-ciri tertentu. Demikian juga karangan non ilmiah dan karangan popular memiliki ciri khasnya tersendiri. Lalu bagaimana membedakan satu sama lainnya, di dalam makalah ini akan dijelaskan bagaimana membedakan antara semua jenis karangan tersebut.
Karangan Ilmiah adalah karangan yang dibuat berdasarkan cara yang sistematis dan memiliki ciri-ciri tertentu. Demikian juga karangan non ilmiah dan karangan popular memiliki ciri khasnya tersendiri. Lalu bagaimana membedakan satu sama lainnya, di dalam makalah ini akan dijelaskan bagaimana membedakan antara semua jenis karangan tersebut.

Ciri – ciri karangan ilmiah
Ciri-ciri karangan ilmiah yaitu :
Sistematis, artinya mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan
klasifikasi, kausalitas, dan sebagain
objektif, artinya pembahasan suatu hasil penelitian  sesuai dengan yang diteliti.;
·         cermat, tepat, dan benar;
·         tidak persuasif;
·         tidak argumentatif;
·         tidak emotif;
·         netral, artinya tidak mengejar keuntungan sendiri atau pihak tertentu;
·         tidak melebih-lebihkan sesuatu

jenis – jenis karangan ilmiah
Jenis karangan Ilmiah berdasarkan bentuk karangannya
  1. Makalah adalah segala bentuk karangan ilmiah tertulis, baik sebagai hasil pembahasan buku maupun sebagai hasil karangan tentang suatu pokok persoalan. Kita mengenal berbagai bentuk makalah berikut ini, sebagaimana biasanya dijumpai dalam jurnal/majalah ilmiah.
  2. Studi Kepustakaan. Penelaahan gagasan berbagai ahli mengenai suatu masalah untuk diperbandingkan. Kemudian ditarik kesimpulan menurut pandangan penulis
  3. Tinjauan Historik. Di sini dilakukan pencatatan cermat berdasarkan urutan perkembangan dari masalah yang ditinjau. Dibuat sesingkat mungkin, tetapi lengkap dan didukung dengan acuan yang memadai
  4. Laporan penelitian adalah suatu laporan tentang penelitian yang telah diselesaikan oleh penulis.
  5. Skripsi adalah suatu karya tulis singkat yang didasari oleh penelitian berupa bahan-bahan bacaan atau observasi lapangan. Pembuatan karya tulis ini biasanya merupakan salah satu persyaratan wajib guna menyelesaikan suatu jenjang pendidikan tertentu, biasanya program D3 atau Strata Satu
  6. Tesis. Karya tulis ini hampir sama dengan skripsi tetapi lebih mendalam dan merupakan laporan suatu penelitian yang dilakukan dengan seksama serta menurut metodologi penelitian
  7. Disertasi. Istilah yang digunakan untuk karangan ilmiah yang dibuat untuk mencapai gelas tertinggi di sebuah universitas, yaitu program strata tiga. Biasanya ada ketentuan khusus dari universitas yang bersangkutan, tentang persyaratan yang berhubungan dengan prosedur ilmiah dan bentuk disertasinya .

Sumber : www.google.com

Selasa, 16 Oktober 2012


 

PENALARAN DEDUKTIF

 

Pengertian penalaran induktif

Penalaran deduktif adalah cara berpikir dengan berdasar pada suatu pernyataan dasar untuk menarik suatu kesimpulan . pernyataan tersebut merupakan premis, sedangkan kesimpulan merupakan implikasi pernyataan dasar tersebut . dengan kata lain untuk memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian dilapangan . dengan demikian konteks penalaran deduktif tersebut, konsep teori merupakan kata kunci untuk memahami suatu gejala .

Contoh : yaitu sebuah sistem generalisasi.
Laptop adalah barang eletronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi, DVD Player adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi.
Generalisasi : semua barang elektronik membutuhkan daya listrik untuk beroperasi

Jenis Penalaran Deduktif
Jenis penalaran deduktif yang menarik kesimpulan secara tidak langsung yaitu:

1. Silogisme Kategorial : Silogisme yang terjadi dari tiga proposisi. Silogisme kategorial disusun berdasarkan klasifikasi premis dan kesimpulan yang kategoris. Konditional hipotesis yaitu : bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya Menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen. Premis yang mengandung predikat dalam kesimpulan disebut premis mayor, sedangkan premis yang mengandung subjek dalam kesimpulan disebut premis minor.
Contoh :
Premis Mayor : Tidak ada manusia yang abadi
Premis Minor : Socrates adalah manusia
Kesimpulan : Socrates tidak abadi

2 . Silogisme Hipotesis : Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis. Menurut Parera (1991: 131) Silogisme hipotesis terdiri atas premis mayor, premis minor, dan kesimpulan. Akan tetapi premis mayor bersifat hipotesis atau pengadaian dengan jika … konklusi tertentu itu terjadi, maka kondisi yang lain akan menyusul terjadi. Premis minor menyatakan kondisi pertama terjadi atau tidak terjadi.

3. Silogisme hipotesis yang premis minornya mengingkari antecedent, seperti:
Jika politik pemerintah dilaksanakan dengan paksa, maka
kegelisahan akan timbul. Politik pemerintahan tidak dilaksanakan dengan paksa, Jadi kegelisahan tidak akan timbul. Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari bagian konsekuennya, seperti:
Bila mahasiswa turun ke jalanan, pihak penguasa akan gelisah Pihak penguasa tidak gelisah. Jadi mahasiswa tidak turun ke jalanan.

Sumber :
1. http://wikiberita.net/news/165909-contoh-penalaran-deduktif.html
2. http://id.wikipedia.org/wiki/Logika